Minggu, 05 Maret 2017

CELOTEH ANAK - Masuk Sorga

CELOTEH ANAK

Masuk Sorga

Suasana di kompleks rumah terlihat ramai, banyak warga menuju rumah Pak Soleh.
Tidak lama, terdengar suara pengumuman dari speaker masjid. "Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh... innalillahi wainailaihi rojiun... telah berpulang ke Rahmatullah Bapak Soleh bin Amin, yang beralamat di jalan Manggis...."

Serentak Alecia, Kinanti berlari menghampiri ibu.
"Bu... ada yang meninggal!" Keduanya dengan mimik muka serius.

"Iyaa..., tadi juga ayah sudah ke sana." Jawab ibu.

"Ayah ke sana untuk mendoakan, ya?" Tanya Alecia.

"Iya, mendoakan dan membantu mempersiapkan penguburan."

"Waaah... yang melayat banyak. Pasti masuk sorga!" Alecia sambil melihat ke luar rumah lewat jendela.

"Kenapa begitu?" Kinanti menatap heran pada Alecia.

"Karena banyak yang mendo'akan. Bu, kita harus banyak berdoa, ya, biar masuk sorga?" Alecia menatap ibu.

Belum sempat ibu menjawab, Kinanti menyeletuk, "Berdoa itu kan diam, gimana mau masuk surga kalau diam aja?"

Ibu tersenyum melihat ke Kinanti dan Alecia,

"Kalau kita berdoa dengan sungguh-sungguh, maka kita akan merasakan ketenangan, kedamaian. Nah, itulah sorga. Di mana kita dapat merasakan damai. Tapi bukan berarti kita hanya berdoa saja tanpa melakukan apa-apa. Kenapa coba...?" ibu memandang kedua anaknya secara bergantian.

Tampak Alecia dan Kinanti senyum-senyum, "Tidak tahu...." Mereka menjawab serempak.

"Karena kita hidup. Masa orang hidup diam saja!" Ibu tertawa kecil.

"Terus, ngapain, dong?" Alecia bertanya dengan ekspresi polosnya anak-anak.

"Ya bergerak, melakukan sesuatu sesuai perannya. Misal Cia, dan Kinan, belajar, bermain, dan berperilaku baik. Maka kita semua akan senang, damai. Itulah apa?"

"Sorga...!" Kembali keduanya menjawab serentak.

"Kalau yang sudah meninggal sorganya gimana?" Alecia menatap ibu penuh rasa penasaran.

"Orang yang sudah meninggal itu berarti sudah kembali pada Allah. Kita tidak tahu bagaimana bentuk sorga atau nerakanya. Kita hanya bisa menilai orang pada saat masih hidup. Jika berbuat baik, maka akan dapat kebaikan, jika berbuat buruk, akan mendapat keburukan. Itulah sorga dan neraka."

Alecia dan Kinanti terdiam, tampaknya penjelasan ibu dapat diterima oleh pikiran kanak-kanak mereka yang masih sederhana.
Melihat anak-anaknya sudah mengerti, ibu segera bersiap-siap pergi melayat.
Tidak mau ketinggalan Alecia dan Kinanti turut serta.
Mereka bersama-sama pergi ke rumah keluarga Pak Soleh.
***

Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, namun berpikir secara sederhana. Dengan kesederhanaannyalah maka mereka akan selalu bersikap ceria, tanpa beban, dan damai. Itulah sorga, di mana rasa damai senantiasa bersama kita.
Julianti, Ciputat, 21082016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar