Minggu, 12 Maret 2017

CELOTEH ANAK - Semangat

CELOTEH ANAK

SEMANGAT

Waktu menunjukkan pukul tujuh malam.
Nabasa, Alecia dan Kinanti sedang mengerjakan PR dari sekolahnya.
Ibu menemani mereka sambil membaca buku.
Lima belas menit berlalu, ibu menoleh ke arah Kinanti, terlihat beberapa kali menguap.

"Kinan ngantuk?"

"Tidak!" Sambil merubah posisi duduknya lebih tegak.

"Kalau sudah ngantuk, tidur saja, besok pagi dilanjut lagi. Kan Kinan berangkat sekolahnya jam setengah delapan, jadi masih keburu ngerjain sisa PRnya."

"Tanggung, Bu!"

"Oh... ya sudah kalau masih mau ngerjain." Ibu melanjutkan baca buku.

Tidak lama Kinanti kembali menguap, kepala bersandar ke meja, berbantal tangannya.

"Kinan...." Ibu memanggil dengan lembut.

"Yaaa...." Menjawab perlahan.

"Yuk, bobo!"

"Nanti aja. Semangat... semangat... semangat." Dengan suara lemas ia menyemangati dirinya.

Ibu, Nabasa, Alecia, tertawa kecil mendengar ucapan 'semangat' dari Kinanti.

"Sudah lemes, masih maksain, mending tidur aja!" Nabasa nyeletuk.

"Iya... jadi lucu dengernya." Alecia menyambung.

"Kinan masih semangat, tahu!" Sambil tidak merubah posisi duduknya, kepala masih menyandar di atas meja.

"Iya... iya... sudah, ayo lanjutin lagi!" Ibu melerai.

Alecia dan Nabasa saling melihat, memonyongkan bibir, mendelik ke arah Kinanti, lalu kembali ke bukunya masing-masing.

Sepuluh menit kemudian, ibu melihat Kinanti sudah terlelap dengan posisi yang sama seperti tadi. Kepala di atas meja berbantal tangan kanan yang masih memegang pensil, "Pluk!" Pensil dari tangan Kinanti terjatuh.
Ibu segera mengangkat tubuh Kinanti, memindahkannya ke atas kasur.

"Tuh kan, dia sebenarnya sudah ngantuk, tapi maksain!" Nabasa komentar.

"Iya...." Alecia menyaut.

"Kinanti ingin seperti kakak-kakaknya, rajin belajar biar cepat pintar." Ibu menoleh ke arah Nabasa dan Alecia sambil tersenyum.

"Hhhmmm.,,." Nabasa nyinyir, lalu kembali melanjutkan PRnya.

Setelah selesai mengerjakan PR, Alecia dan Nabasa pun menuju tempat tidur, beristirahat, agar besok dapat beraktifitas kembali.
Melihat anak-anaknya sudah nyaman di peraduan, ibu menuju kamarnya, menonton film di TV, hingga tertidur juga.
***

Kata SEMANGAT jika diucapkan oleh orang dalam kondisi sungguh-sungguh bersemangat, itu akan memotivasi semua yang ada di sekitarnya.
Tapi jika tidak, maka hanya akan jadi lelucon saja.
Julianti, Ciputat, 22082016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar