Rabu, 10 Agustus 2016

CELOTEH ANAK - Kata Hati

CELOTEH ANAK

Kata Hati

Saat liburan lebaran, sungguh menyenangkan, di mana semua anggota keluarga, sanak saudara berkumpul, bercengkerama, saling bertukar cerita. Begitu pun bagi anak-anak, mereka terlihat bahagia bermain bersama.
Kinanti paling kecil diantara saudara-saudaranya yang lain, tapi ia tidak mau kalah, tidak mau ketinggalan jika kakak dan saudara-saudaranya bermain atau berjalan-jalan, selalu ikut serta.
Saat Nenek menyuruh cucunya yang sudah besar untuk membeli bumbu ke warung yang jaraknya cukup jauh, Kinanti memaksa ingin ikut. Akhirnya semua saudara yang lain juga ikut.
Sepulang dari warung, Kinanti menghampiri ibu dengan wajah cemberut, matanya berkaca-kaca.

Kinanti   : "Ibu...."

Ibu           : "Ya, kenapa, Kinan?"

Kinanti   : "Ibu pernah ga dibohongi?"

Ibu          : "Hhmm... pernah."

Kinanti   : "Ga enak kan, Bu?" Air matanya mulai menetes.

Ibu         : "Iya. Emang kenapa, Kinan dibohongi?" Menatap wajah Kinanti yang sudah basah dengan air mata.

Kinanti   : "Iya." Terisak-isak.

Ibu           : "Dibohongi gimana?"

Kinanti  : "Tadi Kinan ikut ke warung, pulangnya Kinan jalan paling depan, kata yang lain, 'terus aja lurus', pas Kinan lihat ke belakang, mereka sudah tidak ada, Kinan sendirian, bingung, lewat jalan mana, banyak belokan,"  tangisannya makin menjadi.

Ibu memeluk Kinanti
Ibu           : "Terus gimana Kinan bisa sampai rumah?"

Kinanti    : "Hati Kinan bilang, harus belok kanan."

Ibu            : "Ooo... jadi Kinan ikuti kata hati ya?"  

Kinanti    : "Iya, terus pas sampai rumah, mereka malah tertawa. Kinan jadi sakit..., Bu. Sakit... hati Kinan."

Ibu terharu melihat Kinanti menangis tersedu-sedu, tapi juga lucu,  mendengar putri kecilnya curhat layaknya orang dewasa, sambil tersenyum ibu mengusap air mata Kinanti dengan jari tangan, mengelus-elus kepalanya.
Ibu        : "Iya... mungkin mereka mau main-main, bercanda sama Kinan."

Kinanti : "Tapi hati kinan jadi tidak enak!" Memotong pembicaraan.

Ibu      : "Nanti Ibu bilang sama mereka, jangan suka main seperti itu, bikin Kinan bingung dan sakit hati. Sekarang Kinan minum dulu yu! Cuci muka biar segar...."  Ibu menggendong Kinanti menuju kamar mandi, mencuci mukanya, menyeka dengan handuk. Menuju dapur, mengambil air minum, memberikannya pada Kinanti. Setelah Kinanti reda tangisnya, ibu menghampiri kakak dan saudara-saudaranya yang tadi bersama-sama pergi ke warung. Menceritakan apa yang dirasakan Kinanti, menasehati agar tidak terulang lagi. Mereka pun minta maaf, sebab tadinya hanya bermaksud main-main saja, agar seru. Setelah saling bersalaman Kinanti kembali bermain bersama.
***


Kata Hati

Saat tersakiti
Saat terintimidasi
Seolah tidak ada yang dapat dipercayai
Coba, dengarkanlah kata hati
Kata hati yang murni
Datang dari Sang Pemilik hati
Akan menerangi
Jalan gelap penuh duri
Melangkah
Menuju kebaikan
Mengarah pada kebenaran
Hingga titik pencapaian
Dengarkan
Renungkan
Sikapi
Lalui
Dia akan selalu menemani.
Julianti, Cianjur, 08072016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar