Minggu, 03 Juli 2016

CELOTEH ANAK-Belajar

Ciputat, 03 Juli 2016

CELOTEH ANAK

BELAJAR

Hujan ŕintik mengantarkan anak-anak pulang dari bermain ďi luar. Nabasa sepuluh tahun, Alecia lima tahun, Kinanti empat tahun, masuk rumah dan menyerbu kulkas, mereka menemukan buah rambutan. Nabasa segera mengambilnya dan membagikan dengan adil, masing-masing dapat lima biji. 

Nabasa bercita-cita menjadi seorang guru, maka bila ada kesempatan ia selalu ingin mengajari adik-adiknya, saat itu Kinanti diajari berhitung oleh Nabasa.
"kinan, rambutan Kinan, kan ada lima, kalau dimakan satu, sisanya berapa?" Tanya Nabasa.
Kinanti melihat rambutan yang ia letakkan di atas meja, lalu mengambilnya satu. "tinggal empat."
"kalau dimakan dua?"
Kinanti kembali mengambil rambutannya. "tinggal tiga."
"kalau dimakan empat?"
Kinanti mengambil empat rambutan di pegang oleh kedua tangannya yang mungil, hampir jatuh tidak tergenggam. "Tinggal satu, lah!"
"Pinteeerrr..... Sekarang kalau dimakan semuanya?" 
"Ya..... Kinan kenyang!" 
"Hahahahaha....." Jawaban polosnya membuat kami tertawa. 
Nabasa mencoba menjelaskan, "Jadi nol, Kinan! Kan habis semua."
"Kinan tahu, kok! Nol itu bulat seperti perut kinan yang kenyang." Kinanti sambil memperlihatkan perutnya yang dikembungkan. 
"Hahahahaha....." Kami tertawa lagi.
"Kinan hebat.....!" Alecia tepuk tangan.


Belajar sambil bermain, itulah anak-anak.
Mengajari atau diajari, adalah sama-sama belajar. Saling memberi, bagi yang mau memahami. 
Julianti, Ciputat, 12 012016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar