Minggu, 03 Juli 2016

CELOTEH ANAK - Merasa Benar

CELOTEH ANAK

Merasa Benar

Bulan puasa, anak-anak ikut bersemangat menjalankan puasa, termasuk Kinanti, ia selalu ikut sahur, lalu puasa sampai dzuhur atau sekuatnya saja.
Siang hari saat Kinanti sedang makan, datanglah Hanif, usia dua setengah tahun, teman bermain Kinanti, Menghampiri.
"Ninang..... Ninang.....!" Dengan logat cadel Hanif memanggil.
"Iya..... masuk aja, Hanif sini......!" Sahut Kinanti.
Hanif masuk ke dalam rumah.
"Hanif puasa ga?" Tanya Kinanti.
"Ngga." Hanif sambil melihat sekeliling rumah, mencari sesuatu yang dapat dia mainkan.
Kinanti berbisik di telingaku, "Bu, Hanif itu kan sesama Kinan, ya! Tapi kok dia tidak puasa. Kinan aja puasa!"
Aku tertawa mendengar bisikan Kinanti, sambil memperhatikan mulutnya yang penuh dengan nasi, "Hahahaha..... itu kinan lagi ngunyah."
"Iya..... kan makan dulu, nanti puasa lagi." Jawab Kinanti percaya diri.
"Ooo..... begitu, jadi Kinan lagi belajar puasa ya."
"Iya." Kinanti sambil menghampiri Hanif yang sedang bermain lego.


Anak-anak, ya begitulah.
Kadang kita pun seperti mereka.☺😀
Julianti, Ciputat, 17 Juni 2016
"Merasa benar" belum tentu benar, sebab masih merasa. (Renungan Zaman, Buanergis Muryono)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar